Thursday, March 31, 2016

Tugas 2 Sistem Berkas

TUGAS 2
SISTEM BERKAS

MAKALAH
ORGANISASI BERKAS
PADA MAGNETIC TAPE & MAGNETIC DISK

Disusun Oleh :
                         NAMA      : Elfrid Ticker Th
                         NIM          : 131051075

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FALKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2016





KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmatnya dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tulisan ini dengan judul “Organisasi Berkas Pada Magnetic Tape & Magnetic Disk” dengan tepat waktu. Tulisan ini disusun untuk memenuhi syarat ketuntasan tugas Sistem Berkas di Institut Sains & Teknologi Akprind dan menambah wawasan kami tentang ini.
Kami ucapkan terima kasih untuk kepada pihak yang telah membantu kami agar tulisan ini dapat selesai, antara lain:
Bapak Edhy Sutanta, S.T., M.Kom., selaku dosen mata kuliah Sistem Berkas.
Berbagai pihak yang telah membantu.
Kami menyadari tulisan ini masih banyak kesalahan. Untuk itu kami mohon maaf dengan rendah hati. Kami bersedia menerima kritik saran yang bersifat membangun untuk memperbaiki kesalahan itu.
Yogyakarta 31 maret 2016


                                                                                                   Elfrid Ticker Th






DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
       A.    Latar belakang masalah
       B.    Batasan masalah
       C.    Rumusan masalah
       D.    Tujuan
       E.     Manfaat
PEMBAHASAN
       A.    Pengertian Magnetic Tape
       B.    Cara Kerja Magnetic Tape
       C.    Pengertian Magnetic Disk
       D.    Cara Kerja Magnetic Disk
PENUTUP
       A.    Kesimpulan
       B.    Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKAN MASALAH
Pada awal 1940-an, kapasitas memori komputer sangat terbatas dan hanya terdiri dari beberapa byte. Akustik delay line memori dikembangakan oleh J.Presper Eckert pada desawarsa yang sama, dan terbukti menjadi sebuah tonggak sejarah dalam bidang teknologi memori komputer. Namun, delay line memory juga kapasitasnya terbatas hingga beberapa ratus ribu bit agar tetap efisien. Kemudian tabung Williams dan selectron tabung dikembangankan pada tahun 1946 yang menggunakan berkas electron dalam tabung kaca sebagai sarana untuk penyimpanan. Kapasitas penyimpanan selectron tabung ini tebatas 256 bit. Sedangkan, tabung Williams dapat menyimpan ribuan bit. Pada akhirnya decade. Jay Forrester, Jan A. Rajchman dan wang mengembangkan magnetic core memori, yang memungkinkan memori dapat dipanggil ulang meskipun kehilangan power (http://jaringankomputer.org/pengertianmemori-dan-carakerja-memorikomputer/,  2012).
Perkembangan teknologi komputer mengalami perubahan dari generasi ke generasi. Awal munculnya teknologi komputer dapat dilihat dalam sejarah digunakannya Abakus yang ditemukan di Babiliona (Irak) sekitar 5000 tahun lalu yang digunakan sebagai alat hitung manual pertama (Sutanta, 2011).  Dahulu media penyimpanan computer mempunyai ukuran yang sangat besar, kurang praktis, dan kapasitas untuk menampungnya sangat kecil (Sequoia, 2010).

B.    BATASAN MASALAH
Makalah ini hanya menjelaskan tentang Pengertian Magnetic Tape, Cara Kerja Magnetic Tape, Pengertian Magnetic Disk dan Prinsip Kerja Magnetic Disk.

C.      RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1.     Apa yang dimaksud dengan Magnetic Tape?
2.     Bagaimana cara kerja Magnetic Tape?
3.     Apa yang dimaksud dengan Magnetic Disk?
4.     Bagaimana cara kerja Magnetic Disk?


D.      TUJUAN
Dalam makalah ini bertujuan agar bisa membedakan Magnetic Tape dan Magnetic Disk dan cara kerjanya.

E.      MANFAAT
Manfaat yang didapat pada makalah ini agar menambah pengetahuan tentang Magnetic Tape dan Magnetic Disk dan cara kerjanya.

BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Magnetic Tape
Magnetic tape adalah model pertama dari pada secondary memory. Tape ini juga dipakai untuk alat input/output dimana informasi dimasukkan ke CPU dari tape dan informasi diambil dari CPU lalu disimpan pada tape lainnya.
Panjang tape pada umumnya 2400 feet, lebarnya 0.5 inch dan tebalnya 2mm. Data disimpan dalam bintik kecil yang bermagnit dan tidak tampak pada bahan plastik yang dilapisi ferroksida. Flexible plastiknya disebut mylar. Mekanisme aksesnya adalah tape drive.
Memori perangkat yang terdiri dari panjang tipis dilapisi plastik strip dengan oksida besi; digunakan untuk merekam audio atau video atau sinyal komputer untuk menyimpan informasi.
Tetapi debagai informasi media penyimpanan, magnetic tape stabil sebagai film atau kertas. Benar merawat, film dan kertas dapat nonacidic abad terakhir, sedangkan magnetic tape hanya akan berlangsung beberapa dekade. Penggunaan magnetis untukn media penyimpanan yang berlebih mengecewakan oleh prevalensi beberapa format (misalnya, U-matic, VHS, S-VHS, 8MM, dan BetaCam untuk video), jenis media (oksida besi, kromium dioksida, barium ferrite, logam particulate dan logam evaporate), dan oleh kemajuan pesat dalam teknologi media.

B.      Cara Kerja Magnetic Tape
Data direkam secara digit pada media tape sebagai titik-titik megnatisasi pada lapisan ferroksida. Magnetisasi positif menyatakan 1 bit, sedangkan magnetisasi negative menyatakan 0 bit atau sebaliknya.

C.      Pengertian Magnetic Disk
Memori magnetic secara umum dapat diartikan sebagai tempat penyimpanan yang berdasarkan kerja magnet, memori magnetic sendiri biasanya berbentuk piringan, pita yang terbuat dai logam dan plastik yang permukaannya dilapisi bahan yang cepat dimegnetisasi. Sehingga akan menghasilkan semacam medan magnet yang sangat diperlukan untuk proses baca tulis dari memori tersebut, dan alat yang digunakan untuk baca tulis pada memori magnetic tersebut, dan alat yang digunakan untuk baca tulis pada memori magnetic disebut Head. Pangera dan Ariyus (2005) mengungkapkan bahwa magnetic Disk merupakan piranti penyimpanan sekunder yang paling banyak dijumpai pada sistem komputer modern. Data yang disimpan berupa (U) dan (S) data tersimpan dalam jalur (track) dalam tiap sector terbagi menjadi blok-blok yang disebut(sector), didalamnya sector inilah data disimpan dalam bentuk medan magnet yang berupa (U) adalah 1 dab (S) adalah 0.

D.      Cara Kerja Magnetic Disk
tida cara kerja magnetic disk, sebagai berikut:
1.     Membaca
Ketika memori magnetic dijalankan maka track akan di baca oleh head yang dimana setiap sector menyimpan medan magnet U atau S, maka disini akan menimbulkan sebuah medan magnet yang nantinya menarik narik head tersebut, head akan bergerak ke kiri ataupun ke kanan tergantung dari polaritas arus drive tersebut untuk membacanya, ketika head tersebut melewati daerah magnet maka arus (+) dan (-) dimunculkan dari head dan ini memungkinkan untuk membaca bit-bit yang disimpan sebelumnya.
2.     Menulis
Ketika memori magnetic akan menulis maka head yang berfungsi untuk menulis akan turun dan disini berlaku kaidah tangan kanan, bila diberi arus berlawanan arah jarum jam maka head akan bermuatan(+) dan bila searah jarumjam maka akan bermuatan (-) dan dari sinilah head akan mengiduksikan data yang akan dimasukkan nantinya pada setiap sector yang terdapat pada track.
3.     SELEKSI DATA
Head harus bisa mengidentifikasi titik awal atau posisi-posisi sector maupun track. Data yang disimpan akan diberi header tambahan yang menginformasikan letak sector dan track suatu data. Tambahan header data ini hanya digunakan oleh sistem disk driver saja tanpa bisa diakses oleh pengguna. Pada head tetap setiap track memiliki kepala head sendiri, sedangkan pada head bergerak adalah lengan head bergerak menuju track yang diinginkan berdasarkan perintah dari disk driver-nya.

BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpluan
Berdasarkan penjelasan singat di atas, dapat disimpulkan :
1.     Data yang dibaca atau ditulis ke tape dalam suatu grup disebut block. Suatu block adalah jumlah terkecil dari data yang dapat ditransger antara secondary memori dan primary memory pada saat akses. Setiap block dapat terdiri dari satu atau lebih record. Sebuah block dapat merupakan physical record.
2.     Dialam hard disk atau magnetic disk terdapat lempengan-lempengan  logam bundar yang disusun belapis-lapis serta terdapat motor penggerak lempengan logam dan read/write head-nya. Sehingga lebih cepat dalam menyeleksi data yang akan diakses
B.      SARAN
Kajian dalam makalah ini masih banyak kekurangan, untuk kajian lebih lanjut diperlukan perbandingan lebih banyak lagi tempat penyimpanan lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://asdyaniarya.blogspot.co.id/2015/03/tugas-02-makalah-organisasi-magnetic.html diakses tgl 31 maret 2016.
Pangera, A. A. dan Ariyus, D. 2005, Sistem Operasi. Yogyakarta: ANDI.
Sequoia Content Production. 2010. Cara Salah Membersihkan Komputer & Gadget. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Suntanta, E. 2011. Basis Data Dalam Tinjauan Konseptual. Yogyakarta: ANDI.
http://www.academia.edu/8077532/SISTEM_BERKAS diakses tgl 31 maret 2016
https://prezi.com/zy1_xrya6kyj/magnetic-disc/ diakses tgl 31 maret 2016

Wednesday, March 30, 2016

Tugas 1 Sistem Berkas

TUGAS 1
SISTEM BERKAS

ORGANISASI BERKAS
PADA MAGNETIC TAPE

Disusun Oleh :
NAMA     : Elfrid Ticker Th
NIM          : 131051075

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FALKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2016



SOAL/PERMASALAHAN :
Dik :
  • Jumlah Record
  • Panjang Record
  • IRG
  • IBG
  • BLOCKING
  • Data Dencity
  • Laju Pita

Dit :
·       Hitunglah panjang pita, lama akses dan transfer rate pada wagnetic tape dengan perhitungan tanpa blocking dan blocking.

Algoritma :
·     Rumus Tanpa Blocking
  • panjang pita = ∑record * (panjang 1 record +IRG
  • lama akses = panjang pita/ laju pita
  • transfer tate= ∑byte / lama akses
Rumus Blocking
  • Panjang pita = (∑record / factor blocking) * (panjang 1 block + IBG)
  • lama akses = panjang / laju pita
  • transger rate =∑byte / lama akses

Algoritma Program:
  1. jalan aplikasi.
  2. input bilangan jumlah record(record), panjang record(p_record), IRG(irg), IBG(ibg), blocking factor(b_factor), data dencity(d_dencity) dan laju pita (l_pita).
  3. membaca bilangan inputan.
  4. mengubah data dari string menjadi doubel.
  5. jika bukan bilangan(anka) program akan gagal. jika bilangan negatif akan muncul sebuah perinta "jangan ada bilangan negarif". jika inputan benar makan akan proses menghitung.
  6. pengecek radio button apakan non blocking atau blocking. jika non blocking maka program akan menjalankan rumus non blocking, jika blocking maka akan menjalankan rumus blocking.
  7. setelah di hitung maka hasilkan akan keluar.
  8. hasil panjang pita, lama akses, transfer rate, tidak bisa dirubah.


SOURCE CODE
Bahasa yang digunakan adalah java.
public class hitung extends javax.swing.JFrame {



    /**
     * Creates new form hitung
     */
    public hitung() {
        initComponents();
       setTitle("PERHITUNGAN TANPA BLOCKING & BLOCKING");
       jTextField8.setEnabled(false);
       jTextField11.setEnabled(false);
       jTextField9.setEnabled(false);
    }
private void jButton2ActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {                                         
       a.setText(null);
       b.setText(null);
       c.setText(null);
       d.setText(null);
       e.setText(null);
       f.setText(null);
       g.setText(null);
       jTextField8.setText(null);
       jTextField11.setText(null);
       jTextField9.setText(null);
    }                                        

    private void jButton1ActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {                                         
        DecimalFormat decimal=new DecimalFormat(".##");
        double panjang,lama,transfer;
        double record=Double.parseDouble(a.getText().trim());
        double p_record=Double.parseDouble(b.getText().trim());
        double irg=Double.parseDouble(c.getText().trim());
        double ibg=Double.parseDouble(d.getText().trim());
        double b_factor=Double.parseDouble(e.getText().trim());
        double d_dencity=Double.parseDouble(f.getText().trim());
        double l_pita=Double.parseDouble(g.getText().trim());
        if((record<0)||(p_record<0)||(irg<0)||(ibg<0)||(b_factor<0)||(d_dencity<0)||(l_pita<0)){
            JOptionPane.showMessageDialog(null,"jangan ada angka inputan negatif");
        }else{
            if(jRadioButton1.isSelected()){
                panjang=(record*((p_record/d_dencity)+irg));
                jTextField8.setText(""+Double.valueOf(decimal.format(panjang)));
                lama=panjang/l_pita;
                jTextField11.setText(""+Double.valueOf(decimal.format(lama)));
                transfer=(record*p_record)/lama;
                jTextField9.setText(""+Double.valueOf(decimal.format(transfer)));
            }
            else{
                panjang=((record/b_factor)*((b_factor*p_record/d_dencity)+ibg));
                jTextField8.setText(""+Double.valueOf(decimal.format(panjang)));
                lama=panjang/l_pita;
                jTextField11.setText(""+Double.valueOf(decimal.format(lama)));
                transfer=(record*p_record)/lama;
                jTextField9.setText(""+Double.valueOf(decimal.format(transfer)));
            }
        }
    }

     private void jRadioButton1ActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {                                       d.setEnabled(false);
        e.setEnabled(false);
        c.setEnabled(true);
    }                                            

    private void jRadioButton2ActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {                                       c.setEnabled(false);
        d.setEnabled(true);
        e.setEnabled(true);
    }

TAMPILAN INPUT:


TAMPILAN OUTPUT:

Perhitungan Non Blocking


Perhitungan Blocking:


Jika bilangan di inputkan negatif:

Referensi : http://asdyaniarya.blogspot.co.id/2015/03/tugas-01-sistem-berkas-organisasi.html